Saat ini telah berkembang teknologi digital yang memudahkan pekarya melaksanakan pekerjaannya. Hal ini juga berlaku bagi perupa / pelukis. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kini pelukis dapat mengekspresikan ide-ide lukisannya melalui komputer. Terdapat banyak software untuk melakukan hal itu, yang menyediakan seluruh peralatan lukis – kuas, cat, pensil, palet dll - maupun taferial (permukaan lukisan) dengan berbagai bahan -  kertas, kanvas, karton dan sebaginya - yang semuanya tampil dan dielaborasi secara virtual.

 

Dengan menggunakan cara tersebut perupa Edo Abdullah telah menghasikan tak kurang dari 250 lukisan digital. Pengalaman berekspresi antara melukis konvensional dengan melukis digital tak jauh beda, jika melukis secara konvensional pelukis merasakan “romantisme” proses melukis adalah riel, maka pelukis digital merasakannya secara virtual. Perbedaan yang sangat menonjol, lukisan konvensional diproduk hanya satu, maka lukisan digital bisa dicetak berkali-kali sesuai kemauan pelukisnya termasuk dalam hal ini variasi ukurannya. Itulah sebabnya mengapa lukisan digital dicetak diatas kanvas jauh lebih murah (nominal harganya) ketimbang lukisan konvensional.

 

Secara kualitas, nilai lukisan sangat bergantung kepada kecakapan dan pengalaman pelukisannya, bukan pada media yang digunakannya. Mohon dibedakan lukisan digital ( Fine Art ) dengan sekadar mendusel foto sehingga tampak seperti lukisan - hal yang sangat jauh berbeda.

 

Pada galeri ini karya Edo Abdullah kita sebut Digital Fine Art mengingat karya-karya tersebut berkatagori seni murni, bukan applied art.

 

Untuk kebutuhan elemen estetis yang memiliki nilai pesan maupun nilai artistik pada interior dengan biaya ringan, lukisan digital sangatlah cocok.